Cara dan Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Posted on

Rollingstone.co.id – Daftar pustaka adalah hal yang penting dalam sebuah karya tulis. Baik karya tulis offline seperti buku, koran dan majalah atau karya tulis online seperti artikel. Setiap kali mengutip atau memparafrasekan karya orang lain maka harus melacak sumber dari mana informasi itu berasal. Hal Ini akan membantu menghindari plagiarisme saat menulis.

Daftar pustaka, sumber rujukan, atau bibliografi juga bisa disebut sebagai sebuah penghargaan untuk pembuat karya. Karena melalui daftar pustaka penulis aslinya tetap bisa ditelusuri. Agar lebih memahami apa itu daftar pustaka, di bawah ini akan dijelaskan secara rinci definisi daftar pustaka, cara penulisan, contoh, dan beberapa hal penting lainnya.

Pengertian Daftar Pustaka

Baca Cepat Tampilkan

pengertian-daftar-pustaka

Apa itu Daftar pustaka ? Mari mulai dengan definisi singkat. Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar sumber yang digunakan penulis atau seseorang ketika menulis karya. Biasanya disertakan pada akhir proyek atau makalah. Di dalam daftar rujukan memuat informasi tentang setiap sumber seperti judul, penulis, tanggal publikasi, dan situs web jika sumbernya digital. Setiap rangkaian informasi sumber disebut kutipan.

Daftar rujukan atau pustaka adalah daftar buku-buku dan sumber-sumber lain yang dirujuk dalam karya ilmiah – seperti esai, makalah, disertasi, atau buku. Bibliografi diletakkan di akhir buku. Ada berbagai cara untuk menulis Bibliografi. Gaya penulisan yang digunakan akan tergantung pada disiplin ilmu yang sedang tulis.

Misalnya, mereka yang menulis di bidang sastra menggunakan gaya Modern Language Association (MLA). Mereka yang menulis dalam ilmu sosial menggunakan gaya American Psychological Association (APA). Ada beberapa gaya lain juga tergantung pada bidang atau disiplin. Bibliografi biasanya mencantumkan referensi dalam urutan abjad, terlepas dari gaya atau formatnya.

Bibliografi biasanya meliputi rujukan buku, artikel ilmiah, pidato, catatan pribadi, buku harian, wawancara, undang-undang, surat, situs web, dan sumber-sumber lain yang digunakan saat meneliti sebuah topik dan pada saat menulis makalah.

Sumber rujukan atau bibliografi merupakan salah satu alat utama yang digunakan untuk referensi oleh penulis. Penulis mampu mengidentifikasi buku-buku dan bahan bacaan berdasarkan judul sumber. Menulis sumber rujukan bisa membantu pembaca ketika mereka ingin mendapatkan informasi lebih jelas mengenai suatu kutipan.

Ada berbagai bentuk definisi bibliografi, tetapi tidak ada definisi tunggal yang cocok untuk semua situasi. Secara umum, penulis ketika berbicara tentang bibliografi, ia mengacu pada bibliografi sistematis.

Pengertian Daftar Pustaka Menurut Para Ahli

Pengertian bibliografi di atas merupakan penjabaran menurut beberapa para ahli. Dasar pengertian di atas adalah pengertian yang di utarakan oleh beberapa ahli yang ada di bawah ini.

  • Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.

  • Menurut Gorys Keraf (1997:213)

Pengertian daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap.

  • Carter dan Barker (2010)

Menurut Carter dan Barker menggambarkan bibliografi sebagai disiplin ilmu rangkap dua – daftar buku yang terorganisir (bibliografi enumeratif) dan deskripsi sistematis buku sebagai objek (bibliografi deskriptif).

  • F. McKenzie (1999:12)

F. McKenzie memperluas gagasan bibliografi sebelumnya sebagaimana ditetapkan oleh W. W. Greg, Bowers, Gaskell, dan Tanselle. Dia menggambarkan sifat bibliografi sebagai “disiplin yang mempelajari teks sebagai bentuk yang direkam, dan proses penularannya, termasuk produksi dan penerimaannya”

Tujuan Daftar Pustaka

tujuan-daftar-pustaka

Tujuan daftar pustaka adalah untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang karyanya telah dicantumkan dalam penelitian seseorang atau kelompok. Ini juga memudahkan pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang topik yang sedang ditulis dengan mempelajari penelitian rujukan yang digunakan oleh penulis untuk menyusun makalah.

Sebuah sumber rujukan harus ditulis dalam format yang sangat spesifik. Tetapi format yang digunakan menyesuaikan dengan karya yang sedang disusun. Selain gaya MLA dan gaya American Psychological Association (APA) ada beberapa gara penulisan bibliografi yaitu Chicago (kutipan pengarang atau format catatan kaki / catatan akhir) atau gaya Turabian.

Sumber rujukan kadang-kadang juga disebut referensi, karya yang dikutip, atau karya yang akan dibahas kembali. Meski hanya sebuah referensi tetap harus mencantumkan sumber asli karena jika tidak maka bisa kategorikan sebagai pencurian hak cipta.

Manfaat Daftar Pustaka

Akses cepat dan mudah ke informasi sangat penting untuk pengembangan berbagai bidang pengetahuan. Dalam hal ini, bibliografi memainkan peran penting. Seorang dapat mengetahui tentang keberadaan dokumen / arsip dalam bidang pengetahuan tertentu. Selain itu juga dapat mengidentifikasi dokumen dengan mengetahui rincian bibliografinya.

Bibliografi ini juga dapat berguna sebagai alat pemilihan buku untuk pustakawan. Di perpustakaan yang sudah terperinci, rincian bibliografi membantu dalam menemukan materi, jenis buku, nomor buku, dan masih banyak lagi. Hal ini berguna untuk pembaca umum dan orang awam yang ingin riset pengetahuan.

Fungsi Daftar Pustaka

Bibliografi bukan hanya lembaran tambahan dalam sebuah buku tetapi memiliki fungsi khusus. Bukan pula karena iseng belaka agar tampilan karya ilmiah semakin menarik. Buku yang menyertakan sumber rujukan bisa memudahkan banyak orang karena semua kutipan sudah dicantumkan sumber aslinya.

Pencatatan sumber secara sistematis sangat bermanfaat bagi para peneliti, mahasiswa, siswa, dan orang-orang yang membutuhkan rujukan. Di bawah ini beberapa fungsi bibliografi yang perlu diketahui.

  • Untuk menghemat waktu pengguna: Dengan mencantumkan sumber maka bisa menghemat waktu pengguna dengan menyediakan literatur yang relevan. Jika tidak maka akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan bahan atau informasi.
  • Akses informasi yang mudah: Informasi sangat penting untuk pengembangan berbagai bidang pengetahuan. Karena itu sangat penting memastikan bahwa informasi yang didapat adalah informasi relevan dan sudah diakui oleh para profesional. Administrator dan peneliti adalah beberapa orang yang sangat membutuhkan bibliografi.
  • Memiliki fungsi sebagai alat untuk pemilihan buku. Ini bertindak sebagai alat bibliographic: Tidak ada perpustakaan modern yang dapat berfungsi tanpa alat bibliographic.
  • Untuk membantu enquirer: Untuk mengetahui total buku yang masuk dan keluar terlepas dari topik tertentu, bahasa, asal atau sifat fisik item.
  • Untuk menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut variasi dan perbedaan teks karya, edisi dan versinya.
  • Untuk membantu dalam identifikasi dan verifikasi rincian daftar sumber dari dokumen yang lama dan saat ini.
  • Untuk membantu menanamkan kebiasaan membaca. Karena penerbitan daftar bacaan yang relevan adalah suatu keharusan.
  • Untuk membantu mencari asal buku, seperti tempat publikasi, lokasi penerbitan, tahun terbit, penerbit.
  • Bisa memberikan akses cepat dan mudah ke informasi yang terkandung dalam dokumen kepada pengguna atau masyarakat. Hal ini juga membantu pengelola untuk terus memperbarui daftar bacaan.
  • Bisa digunakan sebagai alat informasi tentang edisi terbaru sebuah buku atau karya tulis.
  • Untuk menghindari duplikasi penelitian. Untuk seorang peneliti, daftar pustaka memungkinkan dia untuk mengetahui apa yang telah ditulis pada penelitiannya dan memungkinkan dia untuk selalu mendapat informasi dan informasi terbaru.
  • Untuk mempromosikan buku yang sedang terbit dan juga penulisnya.
  • Untuk membantu pengguna dalam menemukan keberadaan atau mengidentifikasi buku atau bahan bacaan apa pun yang mungkin menarik bagi pembaca.
  • Berfungsi sebagai kunci atau panduan untuk literatur subjek. Karena itu sumber rujukan adalah indeks yang disusun secara sistematis.

Ciri-Ciri Daftar Pustaka

Ada beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam bibliografi. Ciri-ciri ini digunakan untuk mempermudah pembaca agar bisa mengenali blibliografi dengan mudah. Beberapa diantaranya adalah:

  • Di dalamnya memuat berbagai informasi seperti nama penulis, judul buku, nama penerbit, tanggal terbit, tempat terbit dan masih banyak lagi.
  • Penulisan nama pengarangan dibalik. Seperti contoh seorang pengarang bernama Rudi Santoso maka penulisannya menjadi Sanstoso, Rudi.
  • Biasanya wajib ada di dalam sebuah karya ilmiah, penelitian, makalah, artikel, majalah, dan beberapa karya cetak maupun online.
  • Penempatan bibliografi ada di halaman paling belakang sebuah buku, artikel, atau karya ilmiah.
  • Memiliki banyak versi gaya penulisan
  • Selalu menjadi acuan penting apakah suatu karya sudah layak dan bisa dipertanggungjawabkan atau belum

Cara Mencantumkan Sumber Daftar Pustaka

Cara-Mencantumkan-Sumber-Daftar-Pustaka

Sumber adalah hal yang sangat penting dalam penulisan sebuah karya. Ada beberapa cara mencantumkan sumber, diantaranya:

  • Tempatkan nama penulis dalam tanda kurung setelah teks yang dikutip atau diparafrasekan
  •  Penulisan catatan kaki dengan informasi sumber. Pengertian catatan kaki secara singkat adalah catatan khusus di bawah judul atau di bawah sebuah kutipan.
  • Jika menggunakan kartu catatan untuk melacak informasi, tulis sumber informasi di belakang setiap kartu
  • Selain hal di atas yang paling penting harus membuat bibliografi

Unsur-Unsur Daftar Pustaka

Elemen atau unsur-unsur daftar pustaka adalah potongan-potongan informasi yang digunakan untuk menyusun bibliografi buku, jurnal, program televisi, majalah, surat kabar, atau sumber internet. Beberapa unsur paling umum yang perlu dicantumkan saat menyusun bibliografi adalah sebagai berikut:

  • Penulis
  • Judul
  • Penerbit
  • Tempat publikasi (media publikasi untuk semua buku “cetak” adalah print)
  • Tanggal publikasi
  • Untuk artikel jurnal : penulis artikel, judul artikel, judul jurnal, volume, isu, tanggal, halaman inklusif
  • Untuk surat kabar : penulis Artikel, judul artikel, judul surat kabar, tanggal, halaman
  • Sumber Internet. Nama penulis dan / atau editor (jika ada), Nama artikel dalam tanda kutip (jika ada), nama Situs Web, Setiap nomor versi tersedia, termasuk revisi, tanggal posting, volume, atau nomor edisi, Informasi penerbit, termasuk nama penerbit dan tanggal penerbitan. Catat semua nomor halaman (jika ada), Media publikasi, Tanggal Anda mengakses materi, URL (jika diperlukan, atau untuk referensi pribadi Anda).

Unsur-unsur bibliografi yang lebih lengkap ada di dalam contoh yang telah di susun pada sub bab contoh. Simak lanjutan artikel untuk informasi lebih lengkap.

Kaidah Penulisan di Dalam Daftar pustaka

Dalam penulisan daftar pustaka ada beberapa komponen yang harus dimasukkan dan juga tata penulisannya harus benar. Beberapa diantaranya adalah:

  • Penulis atau editor serta penerjemah jika ada. Umumnya bibliografi harus ditulis dalam urutan abjad sesuai dengan nama belakang penulis pertama. Jika menggunakan dua rujukan karya yang ditulis oleh penulis yang sama, urutan dan formatnya Formatnya tergantung pada gaya penulisan bibliografi yang digunakan.
  • Judul sumber (seperti edisi, volume, dan judul buku jika sumber tersebut adalah bab atau artikel dalam buku multi-penulis dengan editor). Judul sumber ditulis setelah penulisan nama pengarang atau nama penulis, biasanya judul sumber penulisannya perlu dicetak miring.
  • Informasi publikasi (kota, negara bagian, nama penerbit, tanggal penerbitan, nomor halaman yang dikonsultasikan, dan URL atau DOI, jika berlaku). Informasi publikasi ditulis setelah penulisan judul sumber.
  • Tanggal akses atau tanggal terbit. Jika mengambil sumber online perlu mencantumkan alamat web dan tanggal pengambilan kutipan. Tanggal akses atau tanggal terbit biasanya ditulis paling akhir.
  • Dan beberapa komponen lainnya menyesuaikan kutipan yang diambil. Untuk penjelasan lebih jelas baca contoh daftar pustaka di bawah.

Perbedaan Gaya Penulisan Daftar Pustaka

Perbedaan-Gaya-Penulisan-Daftar-Pustaka

Penulisan bibliografi ada banyak macamnya. Mulai dari gaya MLA, APA, Chicago, Turabian, dan beberapa gaya penulisan lainnya. Meski memiliki banyak gaya penulisan, semuanya tetap digunakan oleh para penulis dan tidak ada yang salah, berikut penjelasannya.

  • Dalam gaya MLA, Chicago, dan Turabian jika memasukkan dua rujukan karya yang ditulis oleh penulis yang sama harus mengurutkan nama penulis dalam urutan abjad sesuai dengan judul karya. Nama penulis ditulis seperti biasa untuk buku pertama. Tetapi untuk nama penulis kedua cukup mengganti nama penulis dengan tiga tanda hubung panjang.
  • Dalam gaya APA, jika menggunakan dua rujukan karya yang ditulis oleh penulis yang sama nama penulis digunakan untuk semua Tidak perlu diganti dengan tanda hubung panjang. Penulisan harus diurutukan berdasarkan abjad.
  • Untuk karya dengan lebih dari satu penulis gaya yang digunakan bervariasi mengenai apakah perlu membalik nama penulis kedua ketiga dan seterusnya selain penulis setiap gaya penulisan bibliofragi bervariasi dan memiliki aturan tersendiri.

Perbedaan Daftar Pustaka, Daftar Pustaka Beranotasi dan Karya yang Dikutip

Perbedaan-Daftar-Pustaka-Daftar-Pustaka-Beranotasi-dan-Karya-yang-Dikutip

Penulisan sebuah rujukan ada berbagai macam beberapa diantaranya adalah daftar pustaka, daftar pustaka beranotasi dan karya yang dikutip. Terlepas dari perbedaan istilah ada perbedaan definisi antara daftar pustaka, daftar pustaka beranotasi, dan halaman karya yang dikutip. Penjelasan lebih lengkap ada di bawah ini.

  1. Halaman karya yang dikutip adalah daftar setiap karya yang dikutip dalam teks makalah atau karya tulis
  2. Daftar pustaka adalah daftar setiap karya yang gunakan saat menulis makalah atau karya tulis, baik yang dikutip secara spesifik atau tidak
  3. Daftar pustaka beranotasi adalah daftar pustaka dengan catatan singkat oleh penulis yang menjelaskan pentingnya sumber.

Format MLA umumnya digunakan untuk daftar karya yang dikutip. Sedangkan daftar pustaka atau daftar pustaka beranotasi mungkin lebih sering menggunakan gaya penulisan Chicago dan Turabian.

Perbedaan Bibliografi dan Daftar Dokumentasi

Perbedaan-Bibliografi-dan-Daftar-Dokumentasi

Bibliografi dan daftar dokumentasi pada dasarnya serupa. Keduanya adalah daftar dokumen. Perbedaan utama di antara mereka terletak pada penekanan. Sementara dalam bibliografi penekanannya adalah pada literatur makro dan pembacanya adalah dari kalangan masyarakat umum.

Sedangkan dalam daftar dokumentasi penekanannya adalah pada literatur mikro dan pembacanya sebagian besar adalah dari kalangan atau kelompok tertentu. Ranganathan menggunakan istilah lain “bibliografi dokumen” yang ia definisikan sebagai “daftar gagasan makro dan / atau mikro yang terkandung  yaitu buku atau artikel majalah.

Dengan demikian, istilah ini tampaknya merupakan istilah umum yang mencakup bibliografi dan dokumentasi.

Contoh Daftar Pustaka

Contoh-Daftar-Pustaka

Di bawah ini ada beberapa contoh bibliografi  yang umum digunakan oleh banyak orang. Tidak perlu memperdebatkan gaya penulisan MLA, APA, Chicago, Turabian dan beberapa gaya penulisan lainnya karena semuanya digunakan oleh penulis dan semuanya benar. Perlu diperhatikan buku, artikel, dan nama-nama yang terkait dalam contoh sumber rujukan di bawah ini hanya berupa ilustrasi.

  • Contoh Bibliografi Untuk Buku Terjemahan

Bibliografi juga perlu dicantumkan pada buku terjemahan. Hal ini penting karena hak milik buku asli tetap milik penulis aslinya. Penerjemah hanya berfungsi menerjemahkan karya tersebut.

Nana, Dwi (Penterjemah). 2011. Psikologi Anak Dasar: Cara Mengetahui Kemampuan Anak. Surabaya: Penerbit Surabaya.
  • Contoh Bibliografi Untuk Jurnal

Saat ini jurnal menjadi favorit banyak orang ketika mengambil kutipan. Untuk beberapa jenis jurnal terkadang memuat informasi lebih lengkap daripada buku cetak. Karena itu banyak yang menggunakan jurnal sebagai sumber referensi.

Ada sedikit perbedaan untuk penulisan khusus sumber rujukan jurnal yaitu tidak mencantumkan nama penerbit, kota terbit, dan juga nama pengarang tidak dibalik.

Alwi Asegaf. 2017. Teori Komunikasi Dasar: Definisi, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Manfaat. Jurnal Ilmu Komunikasi. 9(2): 13-17.
  • Contoh Bibliografi Untuk Makalah

Makalah juga sering digunakan sebagai sumber rujukan karena mudah didapatkan. Jika menggunakan makalah sebagai sumber rujukan pastikan makalah ditulis oleh seseorang yang sudah jelas bidang keilmuannya. Makalah yang resmi bisa di akses di Google Cendekia.

Fika Margareta. 2019. Globalisasi dan Efek Pencemaran Lingkungan Karena Efek Rumah Kaca. Makalah.
  • Contoh Bibliografi Untuk Laporan

Penulisan sumber rujukan dari laporan seseorang teknisnya sama dengan penulisan sumber dari makalah.

Jofa, Susanti. 2018. Laporan Akhir: Event Tahunan Gebyar Pusaka. Laporan.
  • Contoh Bibliografi Untuk  Skripsi/Tesis/Disertasi

Arga, Muhammad. 2010. Analisis Pengelolaan Limbah Pabrik Menjadi Kerajinan Tangan Studi Kasus di Kota Malang . Skripsi. Malang: Universitas X.
  • Contoh Bibliografi Dari Buku Berupa Edisi/Revisi

Beberapa penulis terkadang menulis sebuah buku dengan beberapa edisi dan juga ada yang direvisi atau diperbaharui. Penulisan bibliografinya ada di bawah ini.

Chandra, J. 2009. Perkembangan Teknologi Digital dari Zaman ke Zaman (Rev. ed). Bandung: Penerbit Bandung.
Rahma, Aulia. 2009. Perkembangan Perencanaan Tata Kota dari Zaman ke Zaman (Edisi 2). Bandung: Penerbit Bandung.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan 1 penulis

Informasi dasar yang harus dicantumkan ketika merujuk buku meliputi: penulis (nama keluarga atau nama belakang terlebih dahulu, diikuti dengan nama depan), judul buku harus dicetak miring, kota penerbitan, penerbit, dan tahun penerbitan. Tanda baca juga perlu diperhatikan pada contoh penulisannya di bawah ini.

Maharani, Sintia Putri. Rahasia Melamar Pekerjaan. Surabaya: Penerbit Surabaya, 2015.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan 2 penulis

Jika sumber memiliki lebih dari satu penulis, sumber yang ditulis adalah sebagai berikut.

Maharani, Sintia Putri, dan Nurma Subekti. Rahasia Melamar Pekerjaan. Surabaya: Penerbit Surabaya, 2015.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan banyak penulis

Jika ada lebih dari dua penulis untuk sumber rujukan, maka penulisannya mencantumkan “dkk”. Dkk adalah singkatan yang berarti “dan kawan-kawan.”

Maharani, Sintia Putri, dan Nurma Subekti, dkk. Rahasia Melamar Pekerjaan. Surabaya: Penerbit Surabaya, 2015.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Buku tanpa nama penulis

Terkadang, ketika menulis sumber rujukan akan menemukan buku tanpa penulis yang terdaftar. Hal ini sering terjadi. Ketika ini terjadi, ketika menulis sumber rujukan hanya perlu mencantumkan judul buku, kota terbit, nama penerbit, dan juga tahun terbit.

Rahasia Melamar Pekerjaan. Surabaya: Penerbit Surabaya, 2015.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan untuk koran dan artikel majalah

Untuk surat kabar dan majalah yang perlu dicantumkan adalah penulis, judul artikel (dalam tanda kutip), judul surat kabar atau publikasi (dicetak miring), tanggal publikasi, dan nomor halaman dari mana informasi dikumpulkan. Berikut contoh daftar pustaka dari surat kabar.

Hakim, Lukman. “Pemimpin Baru Zaman Teknologi” The Sun Times. 5 Agustus 2012: 1-3.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan dari online/Internet/Website/Media Online

Ketika mengutip sumber online perlu memasukkan hal-hal sebagi berikut: penulis, judul artikel atau halaman, nama situs web, penerbit situs web (jika tersedia), tanggal publikasi, dan alamat web spesifik atau URL.

Indrayani, Warda. “Cara Mengolah Tanaman Lidah Buaya Jadi Pelembab.” Dunia Wanita, 21 Februari 2017, www.duniawanita.com/article/perfect_soul.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan untuk wawancara pribadi

Jika mengutip wawancara pribadi  yaitu, wawancara yang dimasukkan adalah nama orang yang diwawancarai (penulisannya sama seperti buku dan majalah yaitu nama belakang terlebih dahulu), lalu “Wawancara pribadi,” dan tanggal wawancara dilakukan. Hasilnya akan terlihat seperti ini:

Peter, Bagus. Wawancara pribadi. 22 April 2019.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan wawancara milik orang lain

Jika mengutip wawancara yang dilakukan oleh orang lain, sumber rujukan harus dimulai dengan nama orang yang diwawancarai, nama belakang terlebih dahulu, sama seperti wawancara pribadi. Jika sumber wawancara muncul dalam publikasi cetak seperti buku atau majalah, judul publikasi dicetak miring. Berikutnya diikuti oleh volume atau nomor teks, diikuti oleh tahun, diikuti oleh nomor halaman di mana wawancara muncul. Seperti di bawah ini contohnya:

Lestari, Ani. Wawancara dengan Ani Lestari. Majalah Bunda, vol. 7, no. 2, 2019, hlm. 15-17.

Jika wawancara memiliki judul sendiri terlepas dari karya yang diterbitkannya, pastikan untuk memasukkannya dalam kutipan sebagai pengganti “Wawancara dengan Anne Author.” Contohnya sebagai berikut.

Lestari, Ani. “Sebuah Perjuangan Seorang Ibu Rumah Tangga.” Majalah Bunda, vol. 7, no. 2, 2019, hlm. 15-17.

Jika wawancara adalah merupakan bagian dari program televisi atau media penyiaran lainnya, ikuti panduan yang sama  seperti panduan di atas, tetapi abaikan volume dan nomor halaman. Sebagai gantinya, sertakan nama pewawancara sebagai “Dengan/Oleh [nama]” setelah judul pertunjukan, bersama dengan tahun siaran.

Ani Lestari. “Sebuah Perjuangan Seorang Ibu Rumah Tangga.” Today Show, Oleh Ani, 2019.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan untuk konten audio / visual khusus film

Banyak makalah penelitian mungkin mengharuskan penulis untuk mengutip film atau program televisi. Aturan kutipan cukup mudah. Dalam kutipan sebuah film, format dimulai dengan judul film (huruf miring), diikuti oleh “Disutradarai oleh nama sutradara,” kemudian studio film dan tahun rilis. Selain juga dapat memasukkan pertunjukan penting setelah direktur jika Anda memilih.

KKN di Desa Penari. Disutradarai oleh Agung Laksono, Filmku Studio, 2019.
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan untuk konten audio / visual khusus program televisi

Saat mengutip program televisi perlu memasukkan kutipan sebegai sumber rujukan. Format penulisannya mengikuti format yang hampir sama penulisan sumber rujukan khusus film. Formatnya berupa judul program televisi dalam tanda kutip, judul pertunjukan dalam huruf miring, memasukan setiap musim atau informasi episode (hal ini berguna untuk membantu pembaca menemukan episode yang dikutip tersebut).

Selanjutnya membubuhkan “ditulis oleh” dan “diarahkan oleh” dengan nama masing-masing penulis dan sutradara, lalu diikuti penulisan perusahaan produksi, dan tanggal siaran. Contohnya sebagai berikut.

“Masak-masak” Chef Ari Show musim 1, episode 1, ditulis oleh Penulis Elsa, disutradarai oleh Sutradara Erwin, Filmku Studio, 17 Agustus 2019.

Jika menonton sebuah tayangan show melalui layanan nonton live online, maka harus memasukkan nama layanan dalam huruf miring dan tautan setelah tanggal.

“Masak-masak” Chef Ari Show musim 1, episode 1, ditulis oleh Penulis Elsa, disutradarai oleh Sutradara Erwin, Filmku Studio, 17 Agustus 2019. AriFlix
  • Contoh Daftar Pustaka dari Sumber rujukan khusus pidato, presentasi dan konferensi

Mengutip pidato, ceramah, konferensi, dan materi lisan lainnya juga perlu mencantumkan sumber. Penulisannya sedikit berbeda dengan mengutip wawancara dan mengutip materi cetak. Sumber rujukan harus memasukkan nama pembicara (nama belakang terlebih dahulu), judul pidato dalam tanda kutip, nama acara di mana pidato diberika,; tanggal dalam urutan hari-bulan-tahun, lokasi. Sebagai contoh:

Adam, Muhammad. “Nongkrong Sambil Ibadah.” Konferensi Pemuda 2019, 3 Agustus 2019, Royal Hotel, Jember.

Jika Anda ingin mengutip prosiding konferensi maka kutipan harus mencantumkan: editor prosiding (penulisan nama harus nama belakang terlebih dahulu), judul konferensi dicetak miring, tanggal dan lokasi konferensi, penerbit. Perhatikan, terkadang tanggal sering kali tidak ada dalam konferensi. Jika itu masalahnya, tidak perlu menyertakannya di akhir. Contohnya sebagai berikut:

Perdana, Putra. Konferensi Pemuda: Jaga Lingkungan Hidup Demi Masa Depan yang Lebih Sehat, Agustus 2019. Royal Hotel, Jember: Penerbit Harian.

Contoh lain yang menyertakan tanggal di akhir sumber rujukan:

Perdana, Putra. Konferensi Pemuda: Jaga Lingkungan Hidup Demi Masa Depan yang Lebih Sehat. 3 Agustus 2019, Royal Hotel, Jember: Penerbit Harian, 18 Agustus 2019.

Perhatikan bahwa judul harus ditulis dengan huruf miring. Itu digunakan untuk membantu memisahkan tanggal yang merupakan bagian dari judul dari tanggal yang telah  disertakan penulis. Dan juga perlu diperhatikan bahwa ketika mengutip prosiding konferensi yang diterbitkan memerlukan dua tanggal yaitu tanggal konferensi itu sendiri dan tanggal prosiding konferensi dipublikasikan.

Mempelajari bibliografi penting agar segala sumber tulisan yang dikutip bisa percaya dan dipertanggungjawabkan. Khususnya untuk penulisan karya ilmiah, penelitian, buku, dan majalah. Bibliografi juga bisa digunakan untuk membantu orang lain mencari informasi lebih dalam mengenai kutipan yang ada didalam sebuah karya.

Segala informasi yang ada pada saat ini begitu banyak, jadi dengan mencantumkan sumber rujukan pembaca bisa mengambil informasi yang akurat. Usahakan dalam mengutip sebuah karya selalu lampirkan daftar pustaka.


Baca juga: